Permasalahan
kurangnya lahan untuk penghijauan membuat Vertical Garden kini banyak di
terapkan di perkotaan. Konsep yang berasal dari ilmu ekologi ini mirip dengan
sistem hidroponik dengan cara membuat tanah bisa berdiri di dinding tegak
lurus. Sehingga, tanaman pun bisa berdiri secara vertical stabil di dasar
tanah. Pertumbuhannya pun sama seperti tanaman yang tumbuh di tanah mendatar.
Kurangnya lahan yang dibutuhkan untuk membuat taman, membuat banyak orang
memanfaatkan dinding bangunan yang kosong supaya bermanfaat bagi manusia dan
bumi. Vertical garden juga memberikan manfaat baik seperti, menyejukan udara,
dapat memfilter udara kotor, memproduksi oksigen dan tentunya memberi nilai
estetika untuk suatu ruangan atau bangunan.
Untuk
mendapatkan manfaat baik di atas, Vertical Garden juga memerlukan perawatan
yang tepat untuk melakukan pertumbuhan dengan baik dan optimal. Ada beberapa
teknik merawat tanaman vertical garden sistem pot. Jika masih menggunakan
sistem manual, Anda perlu memastikan penyiraman secara rutin yakni pagi dan
sore hari. Di samping itu, karena penyiraman ini menggunakan selang sehingga
debit air cenderung banyak, hati-hati dalam melakukan penyiraman agar nutrisi
yang ada di dalam media tanam tidak cepat turun bersamaan dengan air dan
menghilang. Ini merupakan salah satu akibat tanaman cepat layu atau tidak
tumbuh dengan optimal. Selain itu, dengan penyiraman manual pastikan air
terkena media tanam, jangan hanya daun saja.
Perawatan
akan lebih mudah lagi jika Anda
menggunakan sistem irigasi otomatis. Penggunaan drip (tetesan air) saat
penyiraman, terbukti lebih efektif karena membantu nutrisi di dalam media
tanaman tidak cepat hilang atau turun karena air yang over, dan penyiraman sudah
pasti tepat pada media tanam.
Pemeriksaan
pompa air dan nozzle pun diperlukan, lakukan seminggu sekali untuk mencegah
permasalahan irigasi mampet karena lumpur. Pipa irigasi paling ujung terbilang
cukup sensitive karena jika terjadi mampet, lumpur tersebut akan berhenti di
pipa ujung vertical garden dan menutupi aliran air. Maka dari itu, jika ingin
memastikan pipa air, nozzle dan drip tidak tersumbat, cukup perhatikan bagian
ujung pipa tersebut.
Biasanya,
jika terjadi penyumbatan di area tengah Vertical garden, tanaman akan
memberikan respon seperti perubahan warna atau kering. Jika diharuskan
pergantian tanaman atau perawatan intensif, Anda hanya perlu melepas pot
tersebut sehingga tidak mengganggu pertumbuhan tanaman lainnya.
Media
tanam yang digunakan antara lain tanah, sekam bakar dan pupuk. Biasanya
menggunakan pupuk slow release dengan ketahanan 12 bulan untuk membantu
mencegah jamur. Bukan berarti Anda tidak akan menggunakan pupuk lainnya lagi,
gunakanlah pupuk cair growmore seminggu sekali untuk membantu menumbuhkan daun.
Begitupun dengan pemantauan jamur, hama dan tungau dilakukan seminggu sekali.
Berikan obat fungisida dan insektisida dengan waktu yang sama saat memberik
pupuk daun.
Terakhir,
pemangkasan. Lakukan pengecekan tanaman
untuk di pangkas sekitar tiga bulan sekali. Dengan waktu berikut, umumnya
tanaman sudah tumbuh rimbun/lebat. Perlunya pemangkasan saat tanaman rimbun
antara lain untuk menjaga agar seluruh sudut tanaman tetap mendapatkan sinar
matahari yang memadai, menjaga keindahan pola Vertical Garden dan membantu
tanaman terhindar dari penyakit karena terlalu lembab.
Itulah
beberapa hal-hal yang perlu diperhatikan saat merawat Vertical Garden. Pastikan
Anda mendapatkan Ahli yang tepat dalam membangun Vertical Garden.