Taman yang biasa kita lihat yakni memiliki komposisi softscape atau tanaman hidup lebih banyak dibandingkan hardscape atau elemen matinya. Persepsi orang mengenai taman seperti layaknya lahan dipenuhi dengan tanaman penutup tanah dan pepohonan. Namun kali ini admin akan membahas rock garden atau taman batu. Taman ini unik karena memiliki komposisi hardscape lebih banyak dibandingkan softscape. Taman ini akan lebih banyak dipenuhi berbagai jenis bebatuan, patung-patungan hingga elemen mati lainnya. Namun, tetap ada softscape atau tanaman hidupnya.
Taman yang biasanya membutuhkan banyak tanah untuk kehidupan tanaman, kali ini taman batu lebih menggunakan pasir daripada tanah. Mengapa pasir? Karena pasir memiliki sifat yang lembut untuk dapat mengimbangi sifat keras batu. Taman batu sama halnya seperti taman biasanya, bisa diadakan di dalam maupun luar ruangan. Taman batu memang terlihat sangat berbeda jika dijadikan sebagai dekorasi bangunan, maka dari itu perlu penataan yang lebih baik. Biasanya taman batu cocok diadakan berdekatan dengan inner court.
Apa saja yang diperlukan untuk membangun taman batu?
Pertama menyiapkan bebatuan beragam jenis sesuai dengan desain, pasir, tanaman hias. Perbandingan yang digunakan antara elemen hidup (tanaman) dan elemen mati (hardscape) yakni 30:70. Biasanya tanaman yang cocok untuk tema ini seperti kaktus, sukulen, pakis-pakisan. Taman batu sebaiknya jangan dibangun terlalu besar karena sifatnya yang kering dan kering, sehingga aman untuk kehidupan sehari-hari.
Berikut beberapa jenis batu yang biasa digunakan antara lain, batuk granit, batu koral, batu alam dan batu andesit. Gunakan beberapa pilihan batu, jangan menggunakan 1 jenis saja agar tidak terkesan flat. Permainan warna pada batu juga bisa menjadi ide terbaik bagi taman batu ini. Sebelum menabur batu, sebaiknya tutup lahan tanah menggunakan pasir agar batu bersih dan masukan pasir di sela-sela pasir agar terkesan bersih dan netral.