Mengetahui jenis media tanam juga penting bagi pecinta tanaman. Tanah merupakan media tanam yang paling umum digunakan untuk praktik bercocok tanam. Tanah juga sudah digunakan sejak orang-orang menemukan cara bercocok tanam. Namun saat ini banyak lahan terbatas dengan tanah yang pastinya juga terbatas, solusi lainnya kebanyakan masyarakat juga berkebun dengan teknik hidroponik yang mana berkebun dengan mengandalkan air sebagai media tanam utamanya. Sehingga teknik ini banyak dilakukan oleh orang lain dan dimanapun di mana saja.
Inilah beberapa pilihan media tanam yang bisa digunakan dalam teknik hidroponik:
Spons, dengan sifatnya yang menyerap air dengan mudah membuat spons juga bisa dijadikan sebagai media tanam, selain itu cara menahan air pada spons juga cukup lama sehingga sangat cocok menjadi media tanam. Ringannya spons juga membuat akar bisa tumbuh tegak karena tidak terhambat. Namun, biasnaya beberapa orang menggunakan spons sebagai media tanam untuk tanaman dengan pertumbuhan yang cepat karena spons mudah hancur jika terlalu lama terendam air.
Arang Sekam, merupakan hasil pembakaran sekam padi dan sudah banyak dijual di beberapa tempat sehingga mudah ditemukan. Karena hasil oembakaran maka bahan ini juga steril sehingga relative bebas hama dan memiliki sistem drainase yang baik bagi tanaman. Sama seperti spons, arang sekam juga memiliki bobot ringan sehingga tidak menekan akar saat pertumbuhan.
Rockwool, serat lelehan batuan vulkanis ini membentuk lembaran busa. Rockwool mudah menyimpan air dan oksigen sehingga cocok untuk menanam tanaman. Rockwool sudah cukup sering dijadikan pilihan sebagai media tanam karena memiliki komposisi yang tepat yakni 14 kali dari volume air yang biasa disimpan.
Sabut Kelapa, memiliki zat-zat alami seperti natrium, magnesium, kalsium dan kalium yang bermanfaat untuk perkembangan tanaman, di samping itu sabut kelapa harus dicampurkan dengan media tanam lainnya untuk membentuk sistem drainase yang baik bagi tanaman.
Kerikil, untuk media tanam ini hanya bisa digunakan oleh beberapa tanaman saja. Ini dikarenakan kerikil tidak mampu mengikat air dan menyimpan air dalam waktu yang lama. Kerikil akan menciptakan lubang-lubang kosong di sela-sela tanaman. Sama halnya dengan media tanam pasir, pori-pori pasir yang besar membuat mudahnya penyerapan air.