Perlu kalian ketahui metana merupakan gas rumah kaca yang memanaskan bumi 20 kali lebih cepat jika dibandingkan dengan karbondioksida. Emisi gas rumah kaca sudah pasti menyebabkan pemanasan global pada bumi yakni dengan adanya perubahan iklim. Seekor sapi akan mengeluarkan metana ini di setiap harinya, Mengapa? Pertama bagian tubuh sapi dan manusia jelas berbeda. Seekor sapi mampu mencerna makanan dengan empat kompartemen perutnya. Di setiap harinya seekor sapi selalu makan rumput dan makanan lainnya yang mana memiliki selulosa yang tidak mudah di cerna, inilah fungsi kompartemen pertama perut sapi, di dalamnya terdapat mikroorganisme yang mmapu memecah makanan yang di makan menjadi nutrisi. Mikroba tersebut dapat menghasilkan zat sampingan berupa metana.
Zat metana inilah yang sebaiknya dikurangi dari lingkungan peternakan karena sangat berbahaya bagi bumi. Jika dipikirkan baik, banyaknya sapi di bumi akan menghasilkan banyaknya zat metana bagi lingkungan. Maka dari itu, mikroba yang dikeluarkan seekor sapi harus dibasmi. Bagaimana caranya? Mikroba yang keluar bersamaan dengan kotoran sapi tersebut bisa kita ubah menjadi hal yang sangat dibituhkan bagi tanaman yakni pupuk kompos. Karena kotoran sapi sangat memberikan aroma yang tidak sedap maka ada beberapa poin untuk membuat pupuk kompos yang nyaman untuk lingkungan.
Pupuk kompos organik bermanfaat bagi tanaman. Bahan utama kotoran sapi pun bisa digunakan untuk membuat pupuk kompos yang padat. Bahan yang diperlukan yakni kotoran sapi, jerami padi dan cairan EM4. Beginilah caranya:
- Siapkan wadah dan gunakan kotoran sapi dengan jerami dengan perbandingan 60:40
- Siapkan cairan EM4 2-3 sendok dan campurkan dengan larutan gula 1,5 liter
- Kemudian, aduk hingga merata
- Lalu langsung tutup campuran tersebut dengan penutup yang kuat dan tinggalkan selama 1 bulan atau 30 hari.
- Jika suhu memanas, maka aduklah bahan 3 hari sekali sampai dengan suhu normal, dan
- Pupuk siap digunakan.
Berikut cara mengolah kotoran sapi hingga bermanfaat bagi tanaman dan mengurangi zat metana di permukaan bumi.